
Bahaya Sifat Hasad bagi Peradaban Manusia
Erfa News menyajikan khutbah Jumat yang membahas pentingnya menghindari sifat hasad (iri dengki) dalam kehidupan sehari-hari. Khutbah ini bertema "Bahayanya Kepemilikan Sifat Hasad bagi Peradaban Manusia" dan disampaikan pada hari Jumat tanggal 21 November 2025. Dalam khutbah tersebut, khatib menekankan bahwa hasad adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan sosial, menciptakan permusuhan, dan menghambat kemajuan diri.
Keberkahan Hari Jumat
Hari Jumat dianggap sebagai hari yang penuh keberkahan oleh umat Islam. Dikenal sebagai Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari, hari ini menjadi momen penting untuk beribadah dan memperkuat iman. Salah satu ibadah utama yang dilakukan adalah Salat Jumat, yang dilakukan oleh laki-laki Muslim. Dalam khutbahnya, khatib mengingatkan kepada para jamaah agar senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Fungsi Jiwa Manusia
Manusia memiliki komponen-komponen jiwa yang unik, yaitu: ruh, akal, hati, dan nafs (syahwat dan ghadlab). Ruh memiliki sifat suci dan cenderung kepada kesejatian. Akal berfungsi untuk berpikir, mengingat, dan berlogika. Hati berfungsi untuk meyakini, mencintai, dan membenci. Nafs merupakan energi jiwa yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan. Khatib menekankan bahwa manusia seharusnya mampu membersihkan hatinya dengan melakukan latihan-latihan kebaikan untuk melawan kecenderungan nafsu rendah.
Penyakit Hati yang Berbahaya
Dalam khutbah, khatib menyebutkan tiga sifat hati yang sangat berbahaya, yaitu hasad (iri hati), riya (pamer), dan ujub (angkuh). Dari ketiganya, hasad memiliki dampak paling dahsyat. Hasad adalah klaster problem jiwa yang memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan diri, lingkungan, masyarakat, bahkan peradaban itu sendiri. Al-Qur’an menyebutkan tentang sikap sebagian ahli kitab terhadap Rasulullah Saw, yaitu:
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? (QS: an-Nisa: 54)
Rasulullah Saw juga memberi peringatan tentang bahaya hasad:
اِياَّ كُم وَالحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَاْ كُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَاْ كُلُ النَّارُ الحَطَبَ
Artinya: “Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud).
Dampak Psikologis Hasad
Secara psikologi, hasad memiliki dampak yang signifikan, antara lain: * Membentuk jiwa yang tidak mau mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah (kufur nikmat). * Menyiksa diri sendiri karena hatinya tak tenang yang disebabkan munculnya rasa tidak nyaman atas kebahagiaan orang lain. * Munculnya ghibah, fitnah, dan sebagainya yang dapat menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan ikatan persaudaraan sesama. * Munculnya kebencian dan permusuhan yang dapat menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu yang tak terbatas.
Hadis tentang Bahaya Hasad
Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari az-Zubair bin al-Awwam ra dari Nabi Saw, beliau bersabda:
دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ: اَلْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ ، حَالِقَةُ الدِّيْنِ لاَ حَالِقَةُ الشَّعْرِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian yaitu dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian. (HR. Tirmizi)
Contoh Nyata Bahaya Hasad
Khatib menyampaikan sebuah cerita tentang seorang raja yang dihadapi oleh seorang pendengki. Cerita ini menunjukkan bagaimana hasad bisa menghancurkan tali persaudaraan dan memicu kebencian. Orang yang pendengki akhirnya celaka karena hasadnya, sedangkan orang yang baik tetap mendapatkan kebaikan.
Solusi untuk Mengatasi Hasad
Salah satu cara untuk mengatasi hasad adalah dengan memperbanyak syukur atas nikmat yang kita peroleh, sekecil apapun. Allah telah menjanjikan bahwa semakin banyak kita bersyukur kepada-Nya, justru Allah akan menambah kenikmatan hingga tak terbatas.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS: Ibrahim: 7)
Penutup
Khatib mengakhiri khutbahnya dengan doa agar Allah memberkahi para jamaah dengan kebaikan dan menghindarkan dari sifat-sifat buruk seperti hasad. Dengan demikian, kita diingatkan untuk selalu menjaga hati dan jiwa kita dari pengaruh negatif hasad agar bisa hidup harmonis dan damai.
Berkomentarlah dengan bijak, bagi yang memberikan link aktif akan langsung hapus. Terima Kasih