Shanghai: 9 Destinasi Wajib, Klasik Hingga Futuristik

Erlita Irmania
0

Shanghai, sebuah kota metropolitan yang memukau di Tiongkok, menawarkan sebuah simfoni kontras yang memikat hati. Di satu sisi, Anda akan disuguhi kemegahan arsitektur futuristik yang menjulang tinggi, mencakar langit metropolitan. Di sisi lain, pesona kota tua Tiongkok yang kaya akan sejarah dan budaya klasik terpancar kuat, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Bayangkan saja, dalam satu hari Anda bisa merasakan denyut nadi kota modern yang dinamis, lalu larut dalam ketenangan taman bersejarah yang telah berdiri ratusan tahun.

Sungai Huangpu yang berkilauan, terutama di bawah gemerlap lampu malam, menjadi saksi bisu perpaduan dua dunia ini. Bagi Anda yang berencana menjelajahi keajaiban Shanghai, artikel ini akan membawa Anda dalam sebuah perjalanan virtual untuk mengenal sembilan destinasi terbaik yang wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda.

1. The Bund (Wai Tan): Jantung Sejarah dan Modernitas

The Bund, atau Wai Tan, adalah ikon tak terbantahkan dari Shanghai. Bentangan tepi Sungai Huangpu ini menyajikan pemandangan yang dramatis, di mana bangunan-bangunan bergaya kolonial Eropa berdiri kokoh di satu sisi, sementara di seberangnya, cakrawala futuristik distrik Pudong menampilkan gedung-gedung pencakar langit yang megah.

Untuk mencapai The Bund, Anda dapat menggunakan transportasi publik dengan turun di Stasiun East Nanjing Road (Jalur Metro 2 & 10). Dari sana, hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 hingga 10 menit. Kawasan ini terbuka untuk umum sepanjang waktu, namun perlu diingat bahwa pencahayaan malam biasanya dimatikan sekitar pukul 22:00.

Keindahan The Bund dapat dinikmati tanpa biaya tiket masuk. Cukup berjalan santai di sepanjang promenade, rasakan atmosfer klasik yang ditawarkan oleh kafe dan restoran bersejarah yang berjajar di tepi sungai. Bagi para pemburu foto, sisi The Bund menawarkan sudut pandang terbaik untuk mengabadikan megahnya Oriental Pearl Tower, Jin Mao Tower, dan Shanghai Tower yang menjulang di seberang sungai.

2. Shanghai Tower: Menjulang di Puncak Langit

Dengan ketinggian mencapai 632 meter, Shanghai Tower tidak hanya menjadi gedung tertinggi di Tiongkok, tetapi juga simbol keunggulan arsitektur modern kota ini. Desainnya yang spiral futuristik sungguh memukau mata. Di lantai 118, terdapat dek observasi "Top of Shanghai Observatory" yang menawarkan pemandangan kota Shanghai dalam panorama 360 derajat dari ketinggian yang menakjubkan.

Menara ini buka setiap hari mulai pukul 08:30 hingga 22:00. Harga tiket masuknya berkisar antara ¥110 hingga ¥165 (sekitar Rp250.000–Rp375.000). Pengunjung dapat merasakan sensasi naik lift tercepat di dunia sembari menikmati pemandangan spektakuler dari ketinggian. Untuk menuju Shanghai Tower, Anda bisa menggunakan Jalur Metro 2 dan turun di Stasiun Lujiazui, lalu mengikuti jembatan penyeberangan menuju distrik finansial Pudong. Baik dari bawah menara maupun dari dek observasi, setiap sudut menawarkan potensi foto yang luar biasa.

3. Yu Garden (Yuyuan): Oase Keindahan Klasik

Yu Garden, atau Yuyuan, adalah sebuah taman klasik Tiongkok yang memancarkan pesona sejarah. Dibangun pada tahun 1559 di masa Dinasti Ming, taman ini kini menjadi sebuah oase ketenangan di tengah hiruk-pikuk Kota Tua Shanghai. Yu Garden dikelilingi oleh bazaar tradisional yang ramai, menampilkan paviliun kuno yang anggun, jembatan batu yang melintasi kolam ikan koi, serta dinding naga yang menjadi ciri khasnya.

Untuk mencapai taman ini, Anda dapat menggunakan Jalur Metro 10 atau 14 dan turun di Stasiun Yuyuan Garden. Dari stasiun, hanya perlu berjalan kaki sebentar untuk sampai di area taman. Yu Garden buka dari pukul 08:45 hingga 16:45, dengan tiket masuk berkisar antara ¥30–¥40 (Rp68.000–Rp90.000). Aktivitas yang populer di sini meliputi berjalan santai menikmati keindahan taman, berburu suvenir tradisional, dan menyaksikan pertunjukan budaya musiman. Salah satu spot foto favorit adalah Jembatan Zigzag Sembilan Tikungan yang ikonik.

4. Zhujiajiao Water Town: "Venesia" Shanghai

Zhujiajiao adalah kota air kuno yang telah berusia lebih dari 1.700 tahun, sering dijuluki sebagai "Venesia-nya Shanghai" karena keindahan kanal-kanalnya. Terletak di Distrik Qingpu, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota, Zhujiajiao menawarkan suasana klasik yang menenangkan. Anda akan menemukan kanal-kanal yang tenang, rumah-rumah tua yang bersejarah, dan 36 jembatan batu yang menambah keunikan lanskapnya.

Untuk mencapai Zhujiajiao, gunakan Jalur Metro 17 dan turun di Stasiun Zhujiajiao. Dari sana, lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 15 hingga 20 menit menuju kawasan utama kota air. Meskipun kota air ini terbuka 24 jam, beberapa atraksi di dalamnya memiliki jam operasional tersendiri. Pengunjung dapat menikmati wisata perahu kayu menyusuri kanal, berbelanja di toko-toko kerajinan lokal, dan mengabadikan momen di Jembatan Fangsheng, yang merupakan spot foto paling terkenal di sini.

5. Nanjing Road: Surga Belanja dan Kehidupan Kota

Nanjing Road merupakan salah satu jalan perbelanjaan paling ramai dan terkenal di dunia, membentang dari People's Square hingga The Bund. Jalan ini dapat diakses secara gratis dan buka 24 jam, dengan toko-toko yang melayani pengunjung dari pagi hingga larut malam. Di sini, Anda dapat memanjakan diri dengan berbelanja di berbagai butik ternama, mencicipi kuliner lokal yang menggoda selera, atau sekadar menikmati atmosfer metropolis Shanghai yang hidup.

Salah satu aktivitas menarik lainnya adalah menaiki trem mini yang beroperasi di sepanjang jalan pejalan kaki. Ketika malam tiba, Nanjing Road bertransformasi menjadi lautan lampu neon berwarna-warni, menciptakan pemandangan yang luar biasa indah dan sangat cocok untuk berfoto. Lokasi ini sangat mudah dijangkau melalui Stasiun East Nanjing Road (Jalur Metro 2 & 10) atau Stasiun People’s Square (Jalur Metro 1, 2 & 8).

6. Tianzifang: Jantung Seni dan Kreativitas

Tianzifang adalah sebuah distrik seni yang berkembang pesat di bekas kawasan French Concession. Kawasan ini terkenal dengan gang-gang sempit bergaya Shikumen yang kini dipenuhi oleh berbagai butik unik, studio seni, kafe yang nyaman, dan bar yang artistik. Tianzifang buka dari pukul 10:00 hingga 22:00 dan tidak dikenakan biaya masuk.

Aktivitas yang menarik di Tianzifang meliputi berburu suvenir buatan tangan yang unik, menikmati secangkir kopi di kafe-kafe tersembunyi yang menawarkan suasana intim, dan mengagumi mural-mural artistik yang menghiasi dinding gang. Spot foto terbaik dapat ditemukan di lorong-lorong sempit yang dihiasi lentera merah dan tanaman yang menjuntai, menciptakan suasana vintage yang khas. Untuk mencapai Tianzifang, naiklah Jalur Metro 9 dan turun di Stasiun Dapuqiao. Gunakan Pintu 1 untuk akses tercepat ke area ini.

7. Shanghai Museum: Khazanah Seni dan Sejarah Tiongkok

Berlokasi strategis di tengah People's Square, Shanghai Museum dikenal sebagai institusi seni dan sejarah Tiongkok kuno yang sangat bergengsi. Bangunan museum ini dirancang menyerupai wadah perunggu tradisional, menyimpan koleksi seni yang luar biasa, meliputi kaligrafi, artefak perunggu, keramik antik, dan lukisan klasik dari berbagai dinasti. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09:00 hingga 17:00, namun tutup pada hari Senin.

Tiket masuk ke Shanghai Museum gratis, namun sangat disarankan untuk melakukan reservasi daring terlebih dahulu untuk menghindari antrean. Spot foto yang menarik dapat diambil di bagian luar museum yang ikonik, berdiri megah di tengah taman People's Square. Untuk menuju museum, cukup turun di Stasiun People’s Square (Jalur Metro 1, 2, & 8) dan gunakan pintu keluar yang langsung terhubung ke alun-alun.

8. Kuil Buddha Giok (Jade Buddha Temple): Kedamaian Spiritual

Didirikan pada tahun 1882, Kuil Buddha Giok merupakan tempat ibadah penting yang menyimpan dua patung Buddha yang terbuat dari giok putih murni, yang diimpor langsung dari Burma. Salah satu patung yang paling terkenal adalah Patung Buddha Duduk yang memiliki berat satu ton. Kuil ini buka dari pukul 08:00 hingga 16:30. Umumnya, kunjungan gratis, namun ada biaya tambahan untuk melihat patung utama.

Arsitektur kuil ini didominasi oleh warna merah dan kuning yang memikat, menciptakan suasana damai yang kontras dengan kesibukan kota di sekitarnya. Spot foto terbaik bisa didapatkan di pintu gerbang utama atau di aula tengah kuil. Lokasinya dapat dicapai dengan menggunakan Jalur Metro 13 menuju Stasiun Jiangning Road (sekitar 10 menit berjalan kaki) atau Stasiun Changshou Road (Jalur Metro 7).

9. Huangpu River Cruise: Menjelajahi Shanghai di Malam Hari

Menyaksikan keindahan Shanghai dari atas kapal pesiar di Sungai Huangpu menawarkan pengalaman malam yang tak terlupakan. Dari dek kapal, Anda dapat menikmati pemandangan dua sisi kota yang kontras – The Bund dengan bangunan-bangunan klasiknya yang mempesona, dan Pudong dengan gedung-gedung pencakar langit modernnya yang berkilauan. Semua pemandangan ini diterangi oleh gemerlap lampu yang menciptakan suasana magis.

Pelayaran ini biasanya dimulai setelah pukul 18:00 dan berlangsung selama sekitar 50 menit hingga satu jam. Harga tiketnya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp250.000. Aktivitas utama tentu saja adalah menikmati pemandangan malam yang menakjubkan dan mengabadikan momen dengan latar belakang skyline Shanghai dari tengah sungai. Untuk menuju dermaga keberangkatan, Anda dapat naik Jalur Metro 10 atau 14 dan turun di Stasiun Yu Garden untuk dermaga Shiliupu, atau Stasiun Lujiazui (Jalur Metro 2) untuk dermaga di sisi Pudong.

Kesembilan destinasi ini hanyalah sebagian kecil dari kekayaan Shanghai yang memadukan pesona klasik dengan kemegahan modern. Setiap sudut kota ini menawarkan cerita dan pengalaman yang berbeda, menunggu untuk Anda jelajahi.

Post a Comment

0Comments

Berkomentarlah dengan bijak, bagi yang memberikan link aktif akan langsung hapus. Terima Kasih

Post a Comment (0)