Inspirasi dari Perguruan Tinggi yang Memilih Jalur Berbeda
Pada era di mana gelar pendidikan sering kali menjadi ukuran kesuksesan, ada banyak kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa jalan hidup seseorang tidak selalu terikat pada latar belakang akademisnya. Banyak lulusan perguruan tinggi memilih untuk mengambil jalur yang berbeda, bahkan di luar bidang studi mereka, karena alasan pribadi atau kebutuhan hidup.

Perempuan dengan Kekuatan dan Ketekunan
Salah satu contohnya adalah Tsuri Xie, seorang perempuan berusia 36 tahun yang awalnya bekerja di bidang pemasaran setelah lulus komunikasi desain. Namun, ia merasa jenuh dengan kehidupan kantoran dan akhirnya memutuskan untuk keluar dan menjalani profesi yang berbeda: pemasangan stiker mobil.
Awalnya, ia mengunggah video pekerjaannya di TikTok dan mendapatkan respons yang tidak selalu positif. Banyak orang meremehkannya, terutama karena profesi ini biasanya dianggap sebagai dunia laki-laki. Namun, Xie justru menganggap hal itu sebagai motivasi untuk membuktikan kemampuannya.
“Kalau badan pegal atau otot sakit, satu-satunya cara mengatasinya adalah terus bekerja,” ujarnya. “Kalau tidak sengaja tertusuk pisau lipat atau kulit melepuh karena alat pemanas, itu sudah biasa. Semprot alkohol, lalu lanjut kerja lagi.”
Kini, Xie bekerja di Vos Automotive Styling dan merasa puas dengan pekerjaannya. Meski melelahkan, ia merasa lebih bahagia dibandingkan saat bekerja di kantor. Ia juga menyadari bahwa gelarnya, meskipun tidak digunakan secara langsung, tetap memiliki nilai.
Jalan Tak Terduga Menuju Kesuksesan
Dave Peter Ho, lulusan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) dengan spesialisasi analitik bisnis, menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan. Setelah melamar lebih dari 100 posisi, ia tidak berhasil mendapatkan tawaran kerja. Akhirnya, ia mengikuti program pelatihan gratis TikTok untuk calon streamer dan menemukan passion barunya.
Siaran langsung pertamanya menghasilkan S$200 hanya dalam dua jam. Dalam waktu dua bulan, ia memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada livestreaming. Kini, ia melakukan siaran hampir 70 kali sebulan dan menjadi salah satu streamer unggulan di TikTok.
Mencari Makna dalam Pekerjaan
Rae Zhang, lulusan nutrisi dan dietetika, merasa pekerjaannya di rumah sakit kurang bermakna karena jarang mengetahui dampak nyata sarannya terhadap kehidupan pasien. Setelah berhenti bekerja, ia mulai merapikan rumahnya sendiri dan menemukan kepuasan dalam pekerjaannya. Dari situlah lahir Orderly, layanan penataan profesional yang ia dirikan bersama rekan.
Meski pekerjaannya menuntut fisik dan beberapa kali mengalami cedera, kepuasan melihat perubahan nyata dalam kehidupan klien membuat semua itu terasa sepadan.
Mengambil Tanggung Jawab Keluarga
Cordillia Tan, lulusan Bahasa Inggris, meninggalkan pekerjaannya di sektor blockchain untuk menyelamatkan bengkel ban milik ayahnya, Pitstop Tyres, yang terjerat utang. Ia menguras tabungan, mengambil pinjaman pribadi, dan mengandalkan TikTok sebagai satu-satunya alat pemasaran. Perlahan, bisnis mulai pulih hingga ayahnya pensiun dan menyerahkan operasional kepadanya sepenuhnya.
Baron Ang, lulusan manajemen pariwisata, kini menjadi pedagang ikan di Pasar Basah Chong Pang. Awalnya ia mengira pekerjaan ini hanya sementara, namun seiring waktu, ia menemukan kebanggaan dalam pekerjaannya, meski jam kerja panjang dan penghasilan tidak menentu.
Kesimpulan
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa gelar pendidikan tidak selalu menentukan jalan hidup seseorang. Terkadang, justru dengan menyimpang dari jalur yang dianggap ‘ideal’, seseorang menemukan pekerjaan yang lebih bermakna dan sesuai dengan dirinya. Dengan ketekunan, keberanian, dan semangat untuk mencoba hal baru, banyak lulusan perguruan tinggi sukses mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Berkomentarlah dengan bijak, bagi yang memberikan link aktif akan langsung hapus. Terima Kasih