Kalender Liturgi Katolik untuk Hari Senin, 17 November 2025
Pada hari Senin, 17 November 2025, kalender liturgi Katolik akan merayakan pesta wajib Santa Elisabet dari Hungaria. Dengan warna liturgi putih, perayaan ini mengingatkan umat akan teladan hidup Santa Elisabet yang penuh kesetiaan dan iman.
Bacaan Harian
Bacaan hari ini mencakup beberapa kitab suci, antara lain: - 1Makabe 1:10-15,41-43,54-57,62-64 - Mazmur 119:53,61,134,150,155,158 - Lukas 18:35-43 - Bacaan Khotbah (BCO) Yehuda 17:3-15,19-24
Bacaan Pertama: Kitab 1Makabe
Kitab 1Makabe menunjukkan bagaimana sejumlah orang Israel memilih untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa lain, meskipun hal itu melanggar perjanjian kudus mereka. Mereka membangun gelanggang olahraga dan murtad dari ajaran Taurat. Pemerintah raja Antiokhus Epifanes juga memberlakukan hukuman terhadap mereka yang memegang teguh ajaran Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mazmur 119 menyampaikan rasa gusar terhadap orang-orang fasik yang meninggalkan Taurat Tuhan. Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga kesetiaan terhadap firman Tuhan, meski dihadapi tekanan dan penganiayaan.
Injil: Lukas 18:35-43
Dalam injil Lukas, Yesus bertemu dengan seorang buta yang duduk di pinggir jalan. Ia memohon belas kasihan dari Yesus, dan akhirnya diberkati oleh-Nya. Peristiwa ini menjadi contoh betapa kuatnya kepercayaan dan iman seseorang dapat menyelamatkan dirinya.
Bacaan Khotbah (BCO): Yehuda 17:3-15,19-24
Yehuda 17 menggambarkan sebuah metafora tentang pohon anggur dan burung rajawali. Pohon anggur yang tumbuh rendah dan cabang-cabangnya melengkung menuju burung tersebut, tetapi akhirnya tidak berhasil karena ketidaksetiaan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kesetiaan terhadap perjanjian dengan Tuhan adalah hal yang sangat penting.
Teladan Hidup Santa Elisabet dari Hungaria
Santa Elisabet dari Hungaria adalah sosok yang dikenal sebagai janda kudus. Ia lahir pada tahun 1207 dari pasangan Raja Andreas II dari Hungaria dan Gertrude dari Andechs Meran. Setelah suaminya, Pangeran Ludwig IV dari Turingia, meninggal dunia, ia bergabung dengan Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan aktif dalam pelayanan kepada orang miskin.
Elisabet dikenal dengan kehidupan sederhananya dan kepeduliannya terhadap sesama. Meskipun sering dianggap boros oleh keluarganya, ia tetap membagikan kekayaannya kepada para fakir miskin. Suaminya sendiri awalnya tidak percaya, tetapi setelah melihat bungkusan roti yang dibawanya, ia mulai memahami tujuan baik Elisabeth.
Setelah suaminya meninggal, Elisabet diusir dari istana dan tinggal bersama anak-anaknya. Ia kemudian masuk ke dalam Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan terus melakukan karya-karya amal. Ia wafat pada usia 24 tahun di Marburg, Jerman, pada tanggal 17 November 1231.
Keberhasilan dan Penghargaan
Empat tahun setelah kematiannya, Elisabeth dinyatakan kudus berkat permohonan dari banyak orang yang mengenal baik kebajikannya. Ia diangkat sebagai pelindung kudus karya-karya sosial dan menjadi teladan bagi para ibu rumah tangga.
Berkomentarlah dengan bijak, bagi yang memberikan link aktif akan langsung hapus. Terima Kasih