Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Kengerian Azab Neraka yang Dahsyat

Erlita Irmania
0
Naskah Khutbah Jumat 21 November 2025: Kengerian Azab Neraka yang Dahsyat

Menggambarkan Siksa Neraka yang Sangat Menakutkan

Siksa neraka digambarkan sangat menakutkan, penuh dengan ragam azab yang luar biasa dahsyat. Di antaranya adalah panas yang membakar tanpa henti dan dingin yang menusuk hingga ke tulang (Zamharir). Kulit para penghuni neraka akan hangus lalu dikembalikan utuh lagi hanya untuk dibakar kembali. Wajah mereka diseret ke dalam kobaran api, dipaksa meminum air mendidih dan cairan nanah yang sangat menjijikkan, serta memakan pohon berduri Zaqqum yang menyiksa.

Bahkan siksaan paling ringan di neraka pun teramat pedih, digambarkan mampu mendidihkan otak hanya dengan bara api yang menyentuh tumit. Sementara itu, azab paling berat berada di neraka Jahannam, yang kekal selama-lamanya bagi orang yang mengingkari Allah.

Pada kesempatan Jumat ini, 21 November 2025, kaum muslimin laki-laki kembali mendapat panggilan untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat, sebuah kewajiban yang penuh keutamaan dan menjadi momen penting untuk meningkatkan ketakwaan serta menjauhi perbuatan maksiat. Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah dilansir dari suaramuhammadiyah.id untuk tanggal 21 November 2025 bertemakan "Siksa Neraka yang Sangat Mengerikan".

Khutbah 1

Segala puji bagi Allah, Tuhan pemilik seluruh alam. Penguasa samudera anugerah yang manusia rasakan selama masa. Tiadalah ada satu titik nikmat yang seorang insan dapatkan, kecuali adalah ketetapan dan karunia Allah yang maha rahman dan rahim. Insyaflah hati, mengucaplah lisan dengan untaian kalimat syukur alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Shalawat serta salam tercurah dan terlimpah kepada junjungan umat manusia, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad saw. Tidak ada kepada siapapun percontohan terbaik bagi anak cucu Adam kecuali padinya.

Hendaklah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, sehingga kita dapat kembali dalam keadaan berislam.

Hadirin Sidang Jum’at yang Berbahagia

Dalam hadis riwayat Muslim nomor 2807, dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda:

“Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: ‘Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ‘ ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb.’”

Ada orang yang paling memiliki kemewahan sedunia dan termasuk penduduk surga, ada juga orang yang paling memiliki kemewahan dibanding manusia lainnya namun termasuk ahli neraka. Alih-alih segala fasilitas yang Allah berikan tersebut membawanya menempuh jalan takwa, justru malah ia gunakan untuk kesia-siaan dan maksiat. Karena kikir, harta tak pernah keluar untuk zakat dan membantu tetangga. Karena jahat, tubuh sehat dan kuat digunakan untuk menyakiti sesama.

Umur panjang tidak merubah kenyataan apabila ia dimasukan ke dalam neraka, segala bekas kenikmatan yang ia rasakan sepanjang hidup di dunia lenyaplah sudah, hilang hingga sampai pada ingatan, rambut memutih seakan tak pernah hitam, 60 tahun hidup di dunia dalam kemewahan hapus seketika karena sekejap mata saja, sekali saja, dicelupkan ke dalam neraka.

Hilang jejak-jejak kebaikan yang pernah ia lihat dan rasakan karena begitu hebatnya siksa. Seakan ia tak pernah melihat satupun seumur hidupnya. Seolah tak pernah melihat anak yang ia cintai, senyum orang tua yang ia sayangi, perhiasan bertahta permata yang ia usahakan. Merasakan nasi yang hangat dan lembut yang ia santap, pasir pantai yang ia tapak, hangat sinar mentari yang menimpa kulit di pagi hari bersamaan dengan udara segar pegunungan dengan suara burung pipit yang menyenangkan telinga.

Sebagaimana tidak berartinya jarak yang dapat ditempuh manusia dalam satu detik jika dibandingkan dengan kecepatan cahaya, nampaknya kemewahan seumur hidup yang mengorbankan akhirat tidak sebanding dengan setitik akibat yang akan di terima di akhirat kelak.

Orang Paling Sengsara di Dunia

“Kemudian orang paling sengsara di dunia yang termasuk penghuni surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: ‘Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ‘ ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun‘.”

Sebaliknya, kesulitan, penderitaan, kesengsaraan yang dialami oleh seorang hamba dalam kesabaran, meskipun ia adalah salah satu yang paling sengsara diantara seluruh umat manusia di dunia, tidak sebanding dengan setitik nikmat yang ia dapatkan sebagai balasan yang Allah janjikan di akhirat kelak.

Nikmat yang ia dapatkan di surga dalam waktu sebentar itu telah menghilangkan segala bekas kesengsaraan yang dialami jiwa dan raganya. Bukan lagi sembuh semua luka itu, namun ia kembali tumbuh seakan tak pernah mengalami satu penderitaanpun. Yang tersisa dalam kenangannya ialah kenikmatan tidak berujung yang baru saja ia rasakan. Kenikmatan yang memuaskan jiwa dan seluruh indera dalam raga, dan lebih lagi dari itu.

Kesengsaraan hebat yang ia lihat dan rasakan selama hidup telah menjadi bagian yang tidak berarti, bahkan untuk sekedar mendapat tempat dalam ingatan. Sebagai mana kecilnya manusia diantara berpuluh ratus milyar bintang raksasa di alam semesta.

Demikianlah Allah telah berfirman, bukankah Allah telah melapangkan untuk kita dada kita, dan mengangkat beban yang memberatkan kita (QS. Al-insyirah 94: 1-2). Menerangkan bahwa akhirat itu lebih baik, dan Allah kelak akan memberikan karuniaNya sehingga hambanya menjadi puas (QS. Adh-Dhuha 93 : 4-5).

Khutbah 2

Segala puji bagi Allah, Tuhan pemilik seluruh alam. Penguasa samudera anugerah yang manusia rasakan selama masa. Tiadalah ada satu titik nikmat yang seorang insan dapatkan, kecuali adalah ketetapan dan karunia Allah yang maha rahman dan rahim. Insyaflah hati, mengucaplah lisan dengan untaian kalimat syukur alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Shalawat serta salam tercurah dan terlimpah kepada junjungan umat manusia, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad saw. Tidak ada kepada siapapun percontohan terbaik bagi anak cucu Adam kecuali padinya.

Hendaklah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, sehingga kita dapat kembali dalam keadaan berislam.

Post a Comment

0Comments

Berkomentarlah dengan bijak, bagi yang memberikan link aktif akan langsung hapus. Terima Kasih

Post a Comment (0)